قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ ‏ "‏ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ ‏"‏ ‏.‏

The prophet ﷺ was asked, “Who suffers the most” He ﷺ replied: “The Prophets, then the next best and the next best. A person is tested according to his religious commitment. If he is steadfast in his religious commitment, he will be tested more severely, and if He is frail in his religious commitment, his test will be according to his commitment.

Trial will continue to afflict a person until they leave him walking on the earth with no sin on him“

Dalam bahasa Indonesia:

Siapakah yang paling berat cobaanya?

Aku berkata, Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian yang sepertinya (yang terbaik setelahnya), kemudian yang sepertinya (yang terbaik setelahnya). Sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya.

Ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan/dosa”.

HR. AT-Tirmidzi.

References:

  1. sunnah.com
  2. ilmuislam.id